Perbedaan Alat Ukur Hidrolik Dan Pneumatik

Hidrolik merupakan sebuah sistem yang menggunakan tekanan fluida untuk sumber tenaganya. Jadi tanpa adanya tekanan fluida, alat ini tidak bisa digunakan. Alat ukur hidrolik sering digunakan untuk memindahkan benda yang berat. Di dunia industri, banyak yang memakai alat ini, misalnya alat untuk mengangkat truck, mesin press, mesin moulding, crane dan masih banyak lainnya. Sistem ini memang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Penggunaannya pun dilengkapi, berbagai macam alat kontrol yang rumit.


Alat Ukur

Perbedaan alat ukur hidrolik dan pneumatik

Banyak orang yang bingung dengan kedua jenis alat ukur ini, karena sistemnya memang hampir sama. Oleh karena itu, kita akan membahas tentang perbedaan alat ukur hidrolik dan pneumatik dibawah ini.


  1. Hidrolik menggunakan jenis fluida cair yang bertekanan sedangkan pneumatik memakai fluida gas yang bertekanan.
  2. Pneumatik menggunakan tekanan sekitar 4-7 kgf/cm2 dan hasil outputnya lebih kecil. Sehingga digunakan untuk pekerjaan yang lebih ringan. Sedangkan hidrolik memiliki hasil outputnya yang lebih besar, sehingga sering digunakan untuk mengangkat benda berat.
  3. Sistem hidrolik memiliki sifat compressibility yang lebih besar dibandingkan sirkuit pneumatik.
  4. Untuk pneumatik memiliki udara yang ketahanannya kecil dan dijalankan lebih tepat dibandingkan tenaga hidrolik.
  5. Hidrolik lebih sensitif dengan kebocoran api, minyak dan kontaminasi, sedangkan pneumatik tidak akan mengalami hal itu, karena tekanan udaranya lebih kecil.
  6. Sistem hidrolik membutuhkan pompa untuk menghasilkan tekanan yang besar
  7. Temperatur yang mampu didapatkan hidrolik sekitar 60-70 derajat, sedangkan sistem pneumatik mencapai 180 derajat celcius.



Alat Ukur Pnumatik
Alat Ukur Pnumatik

Kelebihan Alat ukur hidrolik

Dengan mengetahui perbedaannya, mungkin anda penasaran dengan kelebihan dari alat ukur hidrolik. Kelebihan dari alat ukur ini terdapat pada tekanan kerjanya, karena bisa menghasilkan tekanan kerja yang lebih besar. Sehingga sering digunakan untuk pekerjaan berat. Untuk mengangkat benda yang berukuran besar, sehingga lebih mudah,

Kekurangan alat ukur hidrolik

Selain punya kelebihan, tentunya alat ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan alat ini terjadi ketika fluida tercemar kotoran. Sehingga fungsi alatnya melemah. Akhirnya tidak bisa bekerja dengan baik dan cepat rusak. Ditambah biaya konstruksi dan perawatan yang mahal. Untuk pengoperasiannya pun rumit, dibutuhkan tenaga ahli di bidangnya.

Komponen di Alat ukur hidrolik

Lalu apa saja komponen di alat ukur hidrolik :

  • Piston digunakan untuk aktuator
  • Pompa yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi fluida dan membantu meningkatkan tekanan kerja fluida
  • Tangki yang berfungsi untuk menstabilkan tekanan minyak dari pompa., menghindari pressure drop ketika jumlah minyak terlalu besar, dan untuk menyimpan fluida yang bertekanan
  • Manometer atau pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan fluida di piston, Hose dan hose couplers.

Dengan mengetahui hal itu, kita jadi tahu seperti apa sistem kerja dari sebuah alat hidrolik. Bagaimana proses kerjanya, sampai sebuah benda dapat terangkat dengan baik. Dengan adanya alat ini, bisa membantu kerja kita lebih ringan. Penggunaan sistem ini harus dilengkapi alat kontrol. Untuk menunjang ketepatan dan pengendalian dari sistem tersebut. Ketika menggunakan alat ini, harus memperhatikan tekanan fluida dengan sebaik mungkin.
Pengguna harus bisa mengatur fluidanya, supaya benda berat dapat terangkat dengan baik. Tekanannya harus sesuai dengan kebutuhan. Itulah sedikit penjelasan tentang perbedaan alat ukur hidrolik dengan pneumatik. Semoga bermanfaat.
Deskripsi: alat ukur hidrolik merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat sebuah benda berat dengan memakai sistem fluida.

Post a Comment for "Perbedaan Alat Ukur Hidrolik Dan Pneumatik"